
Tahun baru kerap kali menjadi patokan awal seseorang untuk berbenah. Di momen ini, banyak orang untuk membuka lembaran baru dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk menyusun resolusi keuangan.
Resolusi keuangan dianggap penting karena bisa membantu mencapai target yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu upaya pengelolaan keuangan tahun depan perlu Anda atur sedemikian rupa agar resolusi bisa tercapai.
Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning Budi Raharjo memberikan tips untuk menyusun resolusi guna memperbaiki kondisi keuangan di awal tahun dan tidak hanya sekadar angan.
Susun dengan Realistis
Menurutnya, sudah sewajarnya jika kita ingin kehidupan kita mengarah kepada hal-hal yang lebih baik. Membuat resolusi adalah salah satu caranya.
Dalam membuat resolusi keuangan, Budi mengatakan Anda harus menyusunnya secara realistis. Dengan kata lain, Anda perlu menyesuaikan resolusi dengan kondisi dan kemampuan yang dimiliki. Jangan mengawang-ngawang.
“Untuk itu tentunya kita harus melakukan atau membuat resolusi keuangan ini berdasarkan data keuangan,” kata Budi dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (29/12).
Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan bagaimana kondisi keuangan tahun depan.
Buat Catatan Keuangan
Budi mengatakan catatan keuangan ini ada dua, yaitu arus kas saat ini (pemasukan dan pengeluaran tahunan) dan juga catatan neraca keuangan (aset dan utang/kewajiban).
Dari sini, kata dia, Anda bisa melihat hal-hal apa saja yang masih kurang sehat dari keuangan yang perlu diperhatikan.
Misalnya kondisi arus kas apakah ada surplus? Apakah cicilan utang dan besaran utang dalam batas yang wajar? Apakah kita menabung dan berinvestasi secara memadai? Dan apakah Anda memiliki cukup dana darurat dan asuransi kesehatan dan jiwa?
“Dari sini kita bisa membuat suatu catatan hal-hal yang ingin kita perbaiki dan ingin kita capai,” imbuh Budi.
Tentukan Prioritas
Dalam menyusun resolusi keuangan, Budi juga mengatakan Anda perlu menentukan prioritas tujuan yang ingin dicapai dan paling mungkin dicapai dalam jangka waktu satu tahun.
Misalnya, ada dua tujuan yang ingin diraih. Salah satunya adalah punya tabungan Rp100 juta dalam waktu satu tahun.
Jika kondisi keuangan masih defisit, maka yang paling memungkinkan target tabungan Rp100 juta itu dijadikan target kedua setelah memperbaiki arus kas untuk menciptakan surplus.
Budi menuturkan dalam membuat resolusi keuangan susun lah rencana tindakan dimulai dari yang paling memungkinkan dan dapat dilakukan segera.
Misalnya, menjaga pengeluaran sehari-hari maksimal nilai tertentu. Atau mulai membuka rekening investasi dan sebagainya.
“Mulai dari yang mudah dan bisa dilakukan segera,” ucapnya.
Selain itu, Anda juga perlu memiliki target pencapaian dari waktu ke waktu. Untuk memudahkan monitoring, sebaiknya Anda memecah rencana besar menjadi target-target kecil.
“Misalnya target tahunan ingin mencapai tabungan senilai Rp11 juta, maka dapat kita pecah menjadi target harian dengan menabung senilai Rp31 ribu per hari,” imbuh Budi.
Rumus SMART
Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andy Nugroho menuturkan dalam menyusun resolusi keuangan Anda juga bisa menggunakan rumus atau prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time).
Ia mengatakan ‘specific’ artinya Anda perlu membuat target secara detail dan jelas. Andy mencontohkan target spesifik seperti melunasi utang. Atau jika Anda punya rencana ingin jadi orang kaya, berapa jumlah uang yang ingin anda miliki? Itu harus ditentukan.
“Secara sepesifik. Jadi jangan cuma sekadar ‘saya pengen kaya’. Itu ukurannya berapa? Berapa jumlah rupiah yang ingin didapatkan,” jelas Andy.
Kemudian, measurable atau terukur. Ia mengatakan Anda perlu punya ukuran dari target spesifik tadi. Artinya, dari target yang sudsh ditetapkan anda bisa mengukur kemampuan dan kondisi keuangan Anda untuk mencapainya.
Lalu, achievable. Andy menyarankan dalam membuat resolusi keuangan sebaiknya Anda membuat target yang sekiranya bisa tercapai dalam kurun waktu satu tahun.
“Jangan cuma sekadar bikin gol tinggi taii kita sendiri bingun atau gak punya gambaran untuk mencapainya. Itu harus achievable,” ucap Andy.
Realistic, ia juga mengingatkan agar terget yang dibuat harus realistis. Hitung berapa pendapatan Anda dan cocokan dengan target yang ingin dicapai.
Menurut Andy, target yang tak realistis malah akan menjadi beban bagi diri sendiri.
Terkahir, time atau waktu. Andy menyebut Anda perlu menetapkan waktu kapan target akan dicapai. Misalnya, pada pertengah tahun, kuartal ketiga, atau kuartal keempat tahun depan.
Dengan begitu, Anda bisa membuat strategi yang pas dalam meraih target sehingga resolusi keuangan pun tak sekadar angan.