Ilustrasi penggunaan kartu kredit.  sumber: www.istockphoto.com
Ilustrasi penggunaan kartu kredit. sumber: www.istockphoto.com

Kartu kredit merupakan objek yang sudah tidak asing lagi bagi para eksekutif muda dan milenial. Memiliki proses pengajuan yang mudah dan cepat membuat banyak orang memilikinya. Umumnya kartu kredit digunakan untuk memenuhi sejumlah kebutuhan seperti membeli gadget, belanja dan berbagai kebutuhan lainnya. Sayangnya, hal ini terkadang menimbulkan risiko kartu kredit.

Begitu banyak bank yang memberikan penawaran menarik saat nasabah bertransaksi menggunakan kartu kredit, bahkan membahayakan diri sendiri. Ada banyak pengguna kartu yang terlilit hutang karena tidak mampu menyelesaikan pembayaran.

Berbagai bahaya mengintai kartu kredit

Nah, agar Anda tidak terjerumus ke dalam bahaya tersebut nantinya, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghindari risiko kartu kredit, antara lain:

1. Membayar tagihan terlambat

Masalah kartu kredit bisa muncul ketika Anda telat membayar tagihan. Setiap keterlambatan ini akan dikenakan denda dan ditambahkan ke total tagihan.

Total tagihan pada akhirnya akan bertambah setelah hari keterlambatan pembayaran. Misalnya, biasanya kartu kredit akan membayar bunga sebesar 3% dari total tagihan per hari keterlambatan.

Jika Anda memiliki Rp. Utang 1 juta, jadi bunga yang harus kamu bayar per hari adalah Rp. 30.000. Bayangkan jika Anda terlambat 2 minggu saja, denda yang bisa Anda bayarkan bisa mencapai Rp 400.000.

2. Lakukan pembayaran minimum

Saat pertama kali mendapatkan kartu kredit, Anda mungkin langsung tergiur dengan fasilitas minimal payment atau pembayaran minimal. Padahal, fasilitas ini bisa menjadi kekurangan kartu kredit.

Ketika Anda membayar jumlah minimum, sisa hutang yang belum dibayar akan dikenakan bunga. Jadi ketika Anda membayar pembayaran minimum, bukan berarti sisa pembayaran akan mendapatkan bunga, tetapi semua akun akan mendapatkan bunga.

Baca juga:  Dampak Penetapan Pajak Crypto terhadap Investor & Trader

Tentu saja hal ini akan membuat Anda membayar bunga dalam jumlah yang besar. Jumlah pembayaran yang jauh lebih besar pun bisa terjadi jika Anda tergoda untuk melakukan transaksi lain di luar rekening.

Baca Juga: Kartu Kredit Jadi Penolong atau Bikin Kantong Bolong?

3. Terkena penipuan kartu kredit

Seperti fasilitas keuangan lainnya, penipuan kartu kredit Anda juga bisa mengintip. Misalnya, akun palsu yang mengatasnamakan ban tertentu dan iklan di media sosial yang mereka tawarkan untuk menerapkan kartu kredit murah.

Iming-iming syarat dan premi yang mudah. Mungkin, ini adalah penipuan untuk mendapatkan data pribadi Anda. Penipuan lainnya, seperti kasus kloning kartu kredit.

4. Limit digunakan

Bahaya kartu kredit lainnya adalah limit yang digunakan hingga habis. Ketika Anda memiliki kartu kredit dengan limit yang besar, siapa yang tidak tergiur untuk menggunakannya? Terkadang, pemegang kartu kredit awam berpikir bahwa satu-satunya batasan yang mereka miliki adalah uang mereka.

Padahal, uang itu milik bank dan diberikan sebagai pinjaman. Terakhir, kartu kredit digunakan terus menerus hingga limit habis. Tentu hal ini akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

5. Melakukan penarikan tunai secara berlebihan

Umumnya, bank penerbit kartu kredit menawarkan keuntungan tarik tunai. Tentu saja, keuntungan ini tidak gratis. Anda nantinya akan dikenakan biaya penarikan tunai hingga 3%, biaya ini ditambahkan ke rangkaian biaya keterlambatan pembayaran hingga bunga.

Untuk menghindari masalah ini, jika tidak mendesak, sebaiknya hindari melakukan penarikan tunai dengan kartu kredit.

Kartu kredit bisa membantu secara finansial, tapi juga bisa menjadi momok yang mengerikan. Jadi waspadai penggunaan Anda untuk menghindari bahaya kartu kredit. Alih-alih berfokus pada kebiasaan belanja kartu kredit, Anda bisa memfokuskan keuangan Anda untuk berinvestasi. Salah satu investasi yang bisa dipilih adalah pasar keuangan mikro Amartha. Dengan berinvestasi di Amartha, Anda turut mendukung perkembangan bisnis UMKM dari seluruh pelosok Indonesia. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan imbal hasil hingga 15% datar setiap tahun.

Baca juga:  Bank Garansi : Pengertian, Mekanisme dan Contoh Penggunaannya

Unduh aplikasi Amartha di android
Unduh aplikasi Amartha di iOS

Bagikan: