
Tahun 2021 bisa dikatakan tahun dimana banyak anak muda yang sudah melek tentang apa yang disebut dengan Investasi bahkan banyak diantara mereka yang mengetahui cara berinvestasi reksa dana yang sedang saya bahas sekarang.
Hal ini dikarenakan banyak anak muda yang mulai sadar akan apa yang disebut literasi keuangan, selain itu banyak sekali konten dari para kreator di Youtube dan blog yang membahas tentang hal tersebut, maka informasi inilah yang membuat jumlah investor di Indonesia semakin bertambah.
Meski sudah banyak orang yang teredukasi, namun dalam praktiknya masih banyak orang yang terkadang suka bingung saat ingin berinvestasi di produk reksa dana, dan pada akhirnya malah melakukan kesalahan yang sangat-sangat fatal di kemudian hari.
1. Saya tidak mengerti apa tujuan berinvestasi
Hal ini bisa dibilang sebuah kesalahan yang menurut saya cukup fatal, jika dibandingkan dengan saat anda memesan ojek online, namun anda sendiri tidak mengetahui alasan memesan ojek online dan tidak mengetahui di daerah mana. kamu akan.
Pada dasarnya, ketika ingin memulai investasi, Anda harus tahu bagaimana menentukan tujuan investasi Anda, misalnya ingin membeli mobil, menikah, untuk dana pensiun, dll, sehingga dengan referensi ini Anda bisa mengetahui apa saja. tujuan investasi Anda adalah .
2. Investor yang melakukan BPJS
BPJS adalah singkatan dari Beli Pagi Jual Sore. Dapat dikatakan bahwa investor ini adalah tipe investor yang sangat tidak sabaran. Melihat portofolionya, dia mendapat untung kecil dengan menjual, melihat pasar saham yang kondisinya stabil, ada rasa keinginan untuk menjual, dan sebagainya.
Seperti yang Anda ketahui, ketika Anda mencoba menjadi investor, tentu Anda tidak akan melakukan sesuatu yang disebut BPJS, dan investor jenis baru akan menjual aset reksa dananya setelah tujuan investasinya selesai dan jangka waktu yang dia gunakan cukup lama, baik itu 5 sampai 10 tahun ke depan.
Kalau anda melakukan yang namanya BPJS, jelas anda disebut Trader dan bukan Investor.
3. Pembelian produk reksa dana secara sembarangan
Saya masih cukup sering bertemu orang-orang seperti ini, mereka ingin menjadi investor di reksa dana, tetapi mereka tidak tahu produk reksa dana apa yang mereka beli, bagaimana prospeknya ke depan, bagaimana kinerjanya, berapa asetnya. sedang dikelola, dan sebagainya.
Jika Anda merasa demikian, saya menyarankan Anda untuk mempelajari apa itu reksa dana, ada berbagai jenis reksa dana dan risikonya. Sehingga dengan ini, Anda dapat memilih produk reksa dana yang sesuai dengan Anda dan tentunya yakin bahwa reksa dana yang Anda pilih akan berkinerja baik.
4. Punya apa yang disebut FOMO
Bagi yang belum familiar dengan kata “Fomo”, Fomo artinya Takut kalah yang artinya fenomena dimana seseorang akan merasa takut karena dirinya sendiri tidak mengikuti suatu hal yang baru di jejaring sosial. Lalu apa hubungannya dengan reksa dana?
Di platform ini banyak produk reksa dana, dan tentunya ada platform chat tempat orang-orang berdiskusi tentang reksa dana.
Pengumuman. Gesek ke bawah untuk melanjutkan
Saya yakin di antara orang-orang ini pasti ada yang suka menyampaikan informasi bahwa reksa dana ini bagus, harus dibeli dan dihimpun dan sebagainya. Akibatnya, banyak orang akan tertarik dengan apa yang dikatakan orang ini dan akan mulai membeli reksa dana dan tidak mau ketinggalan kereta. Saat Anda berbelanja juga, Anda pasti akan terkena sesuatu yang disebut FOMO.
Oleh karena itu, sebisa mungkin jangan membeli reksa dana dan hanya terpengaruh oleh orang-orang, sekalipun Anda sendiri tidak mengetahui bagaimana reksa dana melakukan FOMO-in.
5. Beli sekali dan lupakan
Tidak sedikit orang yang ingin cepat kaya yaitu dengan membeli 1 reksa dana berharap reksa dana yang dibelinya cepat berkembang tanpa melakukan deposit lagi, dan menurut saya ini cara yang sangat salah.
Ketika Anda berinvestasi di reksa dana, tentu Anda harus melakukan sesuatu. Biaya Rata-Rata dalam Dolar artinya Anda harus rutin membeli reksa dana yang Anda pilih sebulan sekali, seminggu sekali atau bahkan sehari sekali. Dengan cara ini tentunya Anda akan mendapatkan return yang banyak dan Anda akan mendapatkan rata-rata NAB.
Nah itulah 5 kesalahan yang sering dilakukan investor reksa dana, semoga artikel ini bisa membuat Anda semakin cerdas dan mengambil keputusan yang tepat saat berinvestasi karena pada dasarnya kegagalan adalah guru terbaik yang pernah ada.