
Sebagian besar siswa dibagi menjadi dua kelompok. Yang pertama adalah siswa yang tidak memiliki penghasilan sendiri dan setiap bulan bergantung pada uang orang tua. Kedua, mahasiswa yang sudah memiliki penghasilan sendiri, baik karena bekerja atau belajar sambil berbisnis.
Baik di kelas satu atau dua, siswa harus tahu bagaimana mengelola keuangan. Fase universitas adalah fase dimana remaja akan mencapai kedewasaan dan kebiasaan keuangan yang baik dapat menjadi modal untuk nantinya.
Sebagai pelajar, mulailah mengikuti metode di bawah ini untuk mengelola keuangan Anda dengan lebih baik.
Dan berikut beberapa cara mengelola keuangan siswa agar melek finansial.
Buat anggaran pengeluaran
Berapapun besar pemasukan dan pengeluaran Anda, prinsipnya tetap sama, buatlah anggaran belanja. Buat daftar pengeluaran Anda, perkirakan item dan jumlahnya atau gunakan referensi pengeluaran bulan sebelumnya.
Mulailah dengan pengeluaran tetap, seperti biaya kost, biaya bulanan, internet, pulsa, tagihan listrik, buku, perlengkapan kantor, makan, dan transportasi. Setelah itu, lanjutkan dengan pengeluaran variabel seperti pakaian, rekreasi, gaya hidup, dan hiburan.
Mengetahui nilai dari kedua jenis pengeluaran ini, Anda dapat dengan mudah menyusun anggaran yang lebih realistis dan sesuai dengan kebutuhan.
Hindari kebiasaan berhutang
Utang atau pinjaman sepertinya memudahkan dan menjadi solusi atas keterbatasan uang yang kita miliki. Namun, kenyamanan hanya tampak mudah pada awalnya. Di sisi lain, hutang adalah akar dari masalah keuangan.
Jika Anda terlanjur memiliki hutang, carilah asal muasal penyebab hutang Anda, misalnya harus berutang karena cicilan bulanan terlalu tinggi? Jadi kamu bisa memilih universitas dengan biaya kuliah yang lebih murah namun tetap berkualitas. Tidak semua pendidikan yang baik membutuhkan biaya yang tinggi
Juga, jalani hidup, bukan gaya hidup. Hindari hutang konsumtif seperti pulsa handphone high end, tas pulsa dan sebagainya yang berbau fashion kekinian. Hiduplah sederhana sesuai kemampuan, agar tidak ada alasan untuk berhutang demi kebutuhan hidup.
Mulailah Belajar Menabung
Menabung adalah nasihat yang kita kenal sejak kecil. Tapi, apakah kita benar-benar melakukannya? Selalu simpan uang sebanyak yang Anda bisa, pertama-tama, Anda menghasilkan uang, bukan sisa. Jika Anda menunggu sisanya diselamatkan, itu tidak akan pernah bisa diselamatkan.
Misalnya, sisihkan 200rb atau 100rb sebulan. Walaupun hanya bisa menyisihkan Rp 200.000 atau Rp 100.000 per bulan, lebih baik daripada tidak menyisihkan uang sama sekali. Tingkatkan jumlah uang yang Anda simpan saat penghasilan Anda meningkat.
Pengumuman. Gesek ke bawah untuk melanjutkan
dana darurat
Walaupun Anda masih pelajar dan masih ada orang tua yang akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada Anda, tidak ada salahnya memiliki pos dana darurat.
Sesuai dengan namanya, dana darurat digunakan untuk keadaan yang tidak terduga seperti kecelakaan, gangguan kesehatan, dan lain sebagainya. Dana darurat tentunya harus mudah dicairkan, bisa juga berupa tabungan di bank terpisah dari rekening yang biasa Anda gunakan. Jumlah dana darurat dapat disesuaikan dengan kemampuan Anda menyisihkan uang tunai.
Investasi
Investasi paling penting dilakukan oleh siapa saja, termasuk mahasiswa. Jangan berpikir bahwa investasi hanya bisa dilakukan setelah Anda bekerja atau ketika Anda sudah lebih dewasa. Investasi dapat dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja.
Cari informasi yang tersedia di mana saja tentang investasi yang cocok untuk siswa. Sesuaikan investasi dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Investasi berisiko rendah lebih cocok daripada investasi berisiko tinggi untuk pelajar.
Beberapa contoh investasi yang bisa dilakukan mahasiswa adalah reksa dana atau logam mulia (emas). Anda bisa mulai berinvestasi dengan modal kecil, kemudian Anda bisa meningkatkannya secara bertahap. Sebelum memulai investasi, Anda harus mengetahui dengan jelas asal produk investasi agar tidak tertipu dengan investasi palsu.
belajar bisnis
Di dunia digital saat ini, sangat mudah berbisnis dengan banyak platform toko online dan marketplace di jejaring media sosial. Anda dapat memanfaatkan platform ini untuk mempelajari cara berbisnis.
Misalnya, Anda ingin berbisnis pakaian, makanan, jual pulsa, dan sebagainya. Sekarang, di antara opsi yang tersedia, Anda dapat memilih dengan bisnis mana Anda ingin berbisnis dan mempromosikan bisnis Anda di jejaring sosial, toko online, dan pasar sehingga bisnis Anda berkembang.
Demikian 6 cara mengatur keuangan mahasiswa agar melek finansial yang bisa Anda coba dan praktikkan. Ingatlah bahwa kondisi keuangan setiap orang berbeda, tetapkan tujuan keuangan Anda. Mulailah berlatih mengelola keuangan agar terbiasa dengan disiplin dan literasi keuangan. Semoga bermanfaat.