
Jika kita ditanya tentang cita-cita, setiap kita pasti memiliki banyak cita-cita yang ingin dicapai dalam hidup. Apa yang biasanya Anda lakukan sebelum menetapkan tujuan? Apakah Anda belajar dulu? Simpan dulu? Atau langsung menyadari dan mengesampingkan apa yang akan terjadi di tengah jalan?
Nah, dalam hal keuangan, perencanaan tujuan keuangan juga sangat penting agar tujuan keuangan tercapai dengan baik, benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena seringkali kita terjebak dengan kebahagiaan sementara, yaitu membeli barang yang hanya terlihat lucu, kemudian barang tersebut akhirnya tidak terpakai dan pada akhirnya tabungan kita habis untuk barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Di sisi lain, banyak hal yang harus dipersiapkan untuk masa depan, seperti perumahan, pendidikan, dana pensiun, pelunasan utang, penyiapan dana pendidikan anak, menunaikan ibadah haji, umrah dan lain-lain.
Agar tabungan tidak habis hanya untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan. Berikut 6 langkah merencanakan tujuan keuangan menurut Diana Amelia, pendiri Insyirah Finance.
Pengumuman. Gesek ke bawah untuk melanjutkan
1. Apa impian Anda?
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat daftar kebutuhan apa saja yang akan dipenuhi untuk kedepannya. Jelaskan pula perkiraan berapa lama kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dan perkiraan berapa biaya yang harus dikeluarkan. Karena jika perkiraan ini tidak dipikirkan, maka daftar kebutuhan sewaktu-waktu akan menjadi tulisan impian belaka.
2. Hitung kebutuhan dana
Berapapun daftar yang Anda buat, selalu tuliskan kebutuhan dananya. Misalnya membutuhkan sepeda motor, membeli rumah, dan lain-lain. Kemudian perkirakan harga motor dan harga rumah sesuai kebutuhan dan tuliskan nominalnya beserta asumsi inflasi setiap tahunnya, dsb.
3. Mengembangkan strategi perencanaan keuangan
Untuk memudahkan penulisan daftar kebutuhan beserta perkiraan tahun dan harganya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Dari penjelasan pada tabel di atas, kita bisa merinci tujuan keuangan kita yang lain agar lebih mudah dicapai dan dipertanggungjawabkan ke depannya.
4. Memahami Produk Keuangan/Investasi
Sesuaikan dengan kemampuan kita. Jika Anda tidak memahami produk keuangan, jangan langsung ke intinya. Namun pelajari perlahan dan pastikan produk keuangan tersebut sesuai dengan kepribadian kita. Bagi kita yang menyukai hal-hal yang menantang bisa menggunakan produk investasi berupa saham, dan jika merasa lebih nyaman dengan hal-hal yang sedikit riskan, kita bisa menggunakan produk investasi seperti sukuk, deposito, reksa dana, emas atau properti. Dalam hal ini, produk keuangan yang digunakan adalah produk keuangan syariah.
5. Implementasi
Tahapan ini tidak kalah penting karena merupakan tahap eksekusi jika daftar yang dibuat akan menjadi pameran dan impian belaka, atau akan dilaksanakan sesegera mungkin. Oleh karena itu, implementasi penting dalam perencanaan tujuan keuangan.
6. Pemantauan dan Evaluasi
Setelah 5 langkah ini diselesaikan, sebulan sekali atau setahun sekali, pantau dan evaluasi setiap daftar tujuan keuangan yang dibuat. Jadi kami tahu strategi mana yang harus ditambahkan dan dihapus.
Inilah 6 langkah merencanakan tujuan keuangan yang bisa diterapkan oleh siapa saja, baik yang sudah menikah maupun yang masih lajang. Semoga bermanfaat. Selamat merencanakan tujuan keuangan Anda dengan baik, benar dan bertanggung jawab!