Apa itu resesi ekonomi? Nah, berikut penjelasan dan beberapa hal yang harus Anda persiapkan sebelum terjadi kelesuan ekonomi.
Resesi ekonomi adalah kondisi ekonomi suatu negara yang memburuk akibat meningkatnya pengangguran, penurunan PDB (Produk Domestik Bruto) dan pertumbuhan ekonomi riil yang negatif selama 2 triwulan berturut-turut.
Krisis ekonomi juga dapat mengakibatkan perlambatan ekonomi yang signifikan di semua kegiatan ekonomi seperti investasi, keuntungan perusahaan dan lapangan kerja.
Jadi penyebab dari keterpurukan ekonomi itu sendiri bisa bermacam-macam, salah satunya adalah inflasi dan guncangan ekonomi yang tiba-tiba seperti wabah Covid-19.
Saat ini topik resesi ekonomi sedang ramai diperbincangkan, karena menurut lembaga keuangan global diperkirakan pada tahun 2023 dunia akan mengalami resesi.
Banyak yang mempertanyakan apakah Indonesia juga akan terkena imbas dari pelemahan ekonomi ini.
Namun, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut Indonesia tidak akan dilanda resesi ekonomi pada 2023.
Lantas apa yang harus dilakukan jika Indonesia dilanda keterpurukan ekonomi?
1. Hemat uang
Hal pertama yang harus Anda lakukan jika terjadi penurunan ekonomi pertama adalah menghemat uang.
Selama krisis ekonomi, harga akan naik, jadi pastikan untuk menabung dan membeli sesuai kebutuhan.
2. Mencari Penghasilan Tambahan
Hal kedua yang bisa Anda lakukan saat terjadi krisis ekonomi adalah mencari penghasilan tambahan.
Pengumuman. Gesek ke bawah untuk melanjutkan
Karena biasanya saat resesi semua kebutuhan akan lebih mahal dan PHK terjadi dimana-mana.
Oleh karena itu, memiliki penghasilan tambahan merupakan solusi ketika terjadi keterpurukan ekonomi.
3. Hindari utang konsumtif dan jangka panjang
Hal ketiga yang juga harus Anda perhatikan saat terjadi kelesuan ekonomi adalah menghindari utang konsumtif dan jangka panjang sebisa mungkin.
Karena biasanya saat terjadi resesi ekonomi, suku bunga bank naik.
Itulah 3 hal yang bisa Anda lakukan saat terjadi keterpurukan ekonomi.
Bahkan, Indonesia beberapa kali mengalami resesi ekonomi, yakni pada tahun 1997-1998, tahun 2008, tahun 2013 dan terakhir tahun 2020 ketika pandemi Covid-19 terjadi.
