Iklan, apapun bentuknya, memiliki pengaruh yang besar terhadap pola pikir dan perilaku masyarakat. Banyak contoh dari kehidupan sehari-hari menunjukkan bagaimana iklan telah mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Pengaruh iklan dapat dilihat dari penggunaan ekspresi imajiner yang ditampilkan oleh iklan sebagai bagian dari bahan percakapan, meniru pakaian dan gaya rambut bintang iklan (terutama dilakukan oleh anak muda), hingga pola pikir. dibangun bahwa apa yang ditampilkan oleh iklan adalah sesuatu yang ideal dan sempurna.

Karena iklan lebih banyak dilakukan untuk tujuan komersial, maka jelas bahwa pengaruh tidak hanya dalam konteks sosial masyarakat, tetapi juga pengaruh komersial sebagai tujuan awal pembuatan iklan, yaitu untuk membentuk citra jangka panjang dari suatu produk. untuk meningkatkan pangsa pasar.

Pengumuman. Gesek ke bawah untuk melanjutkan

Dalam upaya membentuk citra jangka panjang tersebut, pembuatan dan penerbitan iklan tidak dilakukan sekali atau dua kali saja, melainkan dilakukan secara berkesinambungan, berkesinambungan dan jangka panjang, karena persepsi masyarakat tidak dapat diubah dengan satu kali saja. sentuh, tetapi harus dilakukan berkali-kali.

Memang butuh biaya besar dan stamina yang besar untuk melakukan itu semua, tapi dampaknya sungguh luar biasa mengubah persepsi masyarakat, dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak suka menjadi konsumen biasa.

Menurut hasil survei, 37,6% dari total responden mengatakan bahwa iklan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perilaku pembelian mereka, sedangkan hanya 7% responden yang mengatakan bahwa pengaruh iklan sangat kecil.

Iklan berdampak tinggi tentu saja merupakan iklan yang telah dipersiapkan dengan matang, terlihat bagus secara visual, dan mengandung pesan atau konten yang mendalam. Dengan kata lain, mampu menggabungkan pesan eksplisit dengan pesan implisit.

Baca juga:  Survei Fed terhadap petugas pinjaman menunjukkan kehati-hatian di pasar menengah

Lantas bagaimana dengan pengaruh iklan buruk yang tidak diapresiasi masyarakat terhadap perilaku pembelian? Masih menurut hasil survey yang sama, iklan yang mengganggu juga membuat 28,8% dari total responden tidak membeli produk yang diiklankan.

Melihat besarnya pengaruh iklan, produsen atau perusahaan yang berniat memasang iklan harus mengetahui materi yang diiklankan, sehingga dampak dari promosi justru menjadi pemacu pemasaran dan bukan sebaliknya.

[zombify_post]

Bagikan: