Pernikahan adalah pintu perubahan dalam kehidupan seorang wanita. Dari yang tadinya orang merdeka, menjadi orang yang terikat perkawinan. Seorang wanita sebelum menikah menjadi tanggung jawab ayahnya. Ketika menikah, sang ayah menyerahkan tanggung jawab kepada menantu laki-laki. Meskipun kita tidak berkewajiban mencari nafkah, sebagai wanita modern kita harus melek finansial.

Kita tidak tahu sampai kapan suami akan bersama kita. Akankah suami tetap bisa mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan Anda? Apakah suami akan sehat dan bisa bekerja? Dalam situasi darurat, perempuan harus mandiri. Bahkan memikul tanggung jawab suaminya, mencari nafkah untuknya dan anak-anaknya.

Memilih menjadi ibu rumah tangga setelah menikah memang tidak salah. Rela meninggalkan karir demi keluarga adalah pilihan bijak. Namun bukan berarti kita harus menyerahkan semuanya kepada pasangan kita. Dalam urusan keuangan, istri adalah manajer yang mengatur penghasilan suaminya agar cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagai individu, kita juga harus mengatur keuangan kita sendiri. Menabung adalah suatu keharusan. Menabung adalah salah satu cara bagi perempuan untuk melek finansial.

Pengumuman. Gesek ke bawah untuk melanjutkan

Kondisi rumah yang stabil tidak membuat berpuas diri. Kita harus terus menambah ilmu agar kita bisa bertahan jika terjadi sesuatu. Investasi “leher” dalam keterampilan dan pengetahuan sangat penting. Ini akan berguna dalam keadaan darurat. Keterampilan dan pengetahuan ini dapat diperoleh secara formal atau otodidak. Hari-hari ini banyak kemudahan bagi kita yang ingin move on.

Perempuan perlu memiliki keterampilan seperti: memasak, menjahit, merajut, kerajinan tangan, menulis, manajemen usaha dan lain-lain. Saat darurat dan kita harus maju sebagai tulang punggung keluarga, skill ini sangat penting. Kita juga harus bisa melakukan banyak hal agar tidak bergantung pada orang lain. Perlu memasang selang gas, mengendarai sepeda motor dan perbaikan kecil.

Baca juga:  Indonesia Masuk 10 Besar Negara dengan Inflasi Terendah di Dunia

Jika suami tidak ada di rumah, kita tidak perlu memanggil seseorang untuk melakukannya. Lebih praktis juga lebih hemat. Juga, bagi mereka yang kehilangan suami, jika terjadi perceraian, hal-hal sepele ini tidak akan mengingatkan kita pada mantan karena kita bergantung padanya.

Saat ini banyak juga ibu rumah tangga yang mendapatkan penghasilan dari rumah. Ada baiknya kita mencoba menjalankan bisnis tersebut. Tentunya dengan melihat waktu dan aktivitas rumah tangga yang menjadi prioritas utama. Dengan mandiri secara finansial kita juga akan merasa bahagia. Saat menginginkan sesuatu, Anda tidak harus selalu meminta kepada suami atau mengurangi pengeluaran uang.

Sebagai pengelola rumah, kita harus mencatat semua pengeluaran. Dengan begitu, kita tahu berapa banyak uang yang masuk dan untuk tujuan apa. Buat item pengeluaran dan terharu-dari dia. Evaluasi setiap akhir bulan posting mana yang sering tentang dan sebaliknya. Kesalahan yang sering dilakukan adalah membuat item pengeluaran tetapi tidak pernah dengan sengaja mengevaluasi atau melanggarnya. terharu sudah direncanakan.

Kita perlu mencoba berinvestasi. Mulailah dengan jumlah kecil dalam rupiah. Kita bisa membeli logam mulia. Saat ini banyak orang yang menjual logam mulia dengan berat kurang dari 1 gram sehingga harganya terjangkau. Selain itu, kita juga bisa merasakan peluang bisnis berdasarkan skill yang ada.

Bagaimana jika seseorang menilai kita matre? Apakah Anda masih merasa kurang tentang kehidupan suami Anda? Tidak masalah. Kenyataannya adalah bahwa hidup selalu membutuhkan uang. Setiap tahun, biaya sekolah anak selalu meningkat. Sebagai pengelola keuangan rumah, kita harus mempersiapkan hal ini sejak dini. Jika bukan kita, siapa lagi. Jika tidak sekarang lalu kapan? Setiap kali Anda bertambah tua. Kemampuan fisik menurun. Persiapkan semuanya dari sekarang, saat kita membutuhkannya, kita akan siap. Sebagai wanita modern, kita harus melek finansial.

Baca juga:  Apakah Kamu Seorang Freelancer? Nih Tips Menabung Buat Kalian!
Bagikan: