
Di era kehidupan ekonomi saat ini, banyak orang yang mulai berinvestasi di berbagai jenis investasi yang disediakan oleh berbagai platform keuangan online termasuk pasar modal atau saham.
Dalam investasi saham ini terdapat sistem bagi hasil atau yang paling sering kita dengar sebagai dividen. Jadi apa itu dividen?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dividen adalah sistem bagi hasil yang dibagikan kepada seluruh pemegang saham suatu perusahaan (Pusat Bahasa, 2008).
Sederhananya, dividen adalah keuntungan yang diperoleh pemegang saham karena keuntungan perusahaan, dengan tujuan untuk memuaskan pemegang saham perusahaan.
Dividen sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, namun dalam pembagian dividen biasanya dibagi menjadi 2 yaitu dividen yang dibagi menjadi kas yang ditransfer langsung ke rekening reksa dana pemegang saham dan dividen yang dibagikan dalam bentuk saham. , yang akan menambah jumlah saham dalam portofolio yang dimiliki pemegang saham.
Besarnya dividen yang diterima juga bervariasi, tergantung dari jumlah saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.
Lantas bagaimana cara menghitung dividen dari jumlah saham yang dimiliki?
Perhitungan jumlah dividen yang diterima setiap pemegang saham dilakukan dengan mengalikan jumlah saham yang dimiliki dengan nominal dividen yang ditentukan perseroan untuk setiap saham.
Misalnya, K memiliki 70.000 saham perusahaan yang akan membagikan Rp. 100 per saham di pasar. Maka K akan mendapatkan keuntungan dividen dengan menghitung:
Rp. 100 x 70.000 lembar = Rp. 700.000,-
Yang akan dipotong PPh final 10% langsung pada saat pembagian dividen.
Menurut qoala.app, ada beberapa cara menghitung dividen di pihak perusahaan dalam menentukan jumlah dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, berikut perhitungannya:
Itu. Dividen Pendapatan Bersih Perusahaan (ESP)
Dividen = Laba Bersih – Laba Ditahan
Dalam praktiknya, perhitungan dividen menurut laba bersih perusahaan adalah jumlah laba bersih dikurangi laba ditahan, yang nantinya akan digunakan perusahaan untuk memperluas ruang lingkup pekerjaan dan memenuhi kewajiban perusahaan lainnya.
B. Rasio Pembayaran Dividen (DPR)
DPR = Dividen: Laba Bersih (dalam persentase)
DPR ini merupakan indikator persentase dividen yang akan dibagikan dari seluruh laba bersih yang diperoleh suatu perusahaan, pada umumnya perhitungan ini digunakan untuk perusahaan yang sudah mapan atau memiliki cadangan kas yang besar, sehingga tidak perlu menahan laba. untuk perluasan atau perluasan bidang pekerjaan Anda, atau untuk memenuhi kewajiban lainnya.
w. Dividen per Saham (DPS)
DPS = Dividen : Jumlah Saham
Merupakan rasio yang digunakan perusahaan dalam pembagian dividen untuk menentukan besarnya dividen per lembar saham yang diterima pemegang saham.
D. Hasil Dividen (DY)
Pengumuman. Gesek ke bawah untuk melanjutkan
DY = DPS : Harga per saham
Dividen hasil menggambarkan proporsi posisi atau tingkat pendapatan perusahaan yang dibagikan hanya kepada pemegang saham.
Indeks ini sangat penting untuk diketahui oleh para pemegang saham, sebagai bahan pertimbangan yang relevan dalam pengambilan keputusan untuk menahan atau menjual sahamnya.
Sebagai acuan, rasio laba suatu perusahaan dikatakan tinggi jika rasio tersebut melebihi 5%.
Oleh karena itu, sebelum mengumumkan pembagian dividen, perusahaan perlu mempertimbangkan dengan cermat beberapa hal di atas, baru setelah itu perusahaan mengumumkan tanggal pembagian dividen kepada seluruh pemegang saham melalui platform investasi saham.
Demikian pula pemegang saham harus cermat memilih perusahaan yang memiliki fundamental yang baik sebagai tempat menginvestasikan uangnya agar tidak menjadi investasi yang sia-sia.