Sentimen konsumen AS naik lebih dari yang diharapkan pada bulan Agustus didukung oleh penurunan tajam harga bensin, tetapi tetap mendekati rekor terendah karena konsumen menanggung inflasi yang tinggi selama beberapa dekade dan berlanjutnya ketidakpastian ekonomi.
Indeks sentimen konsumen bulanan Universitas Michigan meningkat dari 51,5 pada Juli menjadi 55,1 pada Agustus, menurut laporan awal yang dirilis Jumat. Laporan akhir akan dirilis pada akhir bulan. Kami perkirakan sentimen akan terus membaik menjelang akhir musim panas karena harga bensin kemungkinan akan turun lebih jauh.
Namun, dengan berkurangnya kekhawatiran resesi setelah laporan pekerjaan “blockbuster” minggu lalu, sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada harga minyak dan bensin di bulan-bulan mendatang.
Di bawah garis atas, konsumen lebih pesimis tentang kondisi saat ini daripada ekspektasi masa depan; subindeks kondisi saat ini turun menjadi 55,5 dari sebelumnya 58,1 dan subindeks ekspektasi naik tajam menjadi 54,9 dari 47,3. Itu menunjukkan konsumen juga mengharapkan harga bensin turun, dan hal yang sama untuk inflasi, yang kemungkinan memuncak pada bulan Juni.
Konsumen tetap tidak senang dengan prospek pensiun, yang telah dipengaruhi secara signifikan oleh inflasi yang menggerogoti tabungan dan dana pensiun. Tetapi pekerja yang lebih muda melihat masa depan yang jauh lebih cerah. Harapan mereka untuk peningkatan pendapatan naik menjadi 2,1% dari sebelumnya hanya 1,1%.
Ekspektasi inflasi jangka pendek 12 bulan ke depan juga turun menjadi 5% di bulan Agustus dari 5,2% di bulan sebelumnya. Namun, ekspektasi inflasi jangka panjang untuk 5 hingga 10 tahun ke depan naik tipis menjadi 3% dari 2,9%. Indikator-indikator ini adalah beberapa pengukur ekspektasi inflasi yang paling penting yang diperhatikan Federal Reserve dengan cermat dan akan dimasukkan ke dalam indeks inflasi umum Fed, sehingga memengaruhi keputusan suku bunga di masa mendatang.
Setelah naik di bulan Juli karena harga gas turun, niat beli untuk barang-barang utama, kendaraan atau rumah turun di paruh pertama bulan Agustus. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat sedikit keringanan dalam hal pengeluaran untuk energi, konsumen mungkin masih tidak tergoda untuk membelanjakan lebih banyak untuk barang tahan lama dan perumahan, terutama saat suku bunga dinaikkan.
